Sabtu, 22 Oktober 2011

"Reshuffle" Tak Jamin Perbaikan


"Reshuffle tidak sepenuhnya bisa menjamin perbaikan kinerja, apalagi perombakan ini lebih banyak karena pertimbangan politik," kata Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (Ketua Umum Pengurus Besar PMII) Addien Jauharuddin di Jakarta, Jumat (21/10/2011).
Menurut dia, hasil perombakan kabinet memperlihatkan sejumlah menteri yang kurang kompeten di bidangnya. Ada juga ketidakjelasan konsep tata kelola pemerintahan, dengan menempatkan wakil menteri sebanyak 20 orang. Hal ini dinilai bisa menjadi bumerang karena tidak sinkronnya kebijakan, bahkan bisa jadi sandera bagi para menteri.
Dia berharap, kabinet baru dan Presiden serius menjalankan pemerintahan dengan bekerja nyata untuk rakyat. "Jangan lagi ada instruksi presiden yang tidak dijalankan oleh para menterinya. Tata kembali keberadaan lembaga-lembaga yang memboroskan keuangan negara."
"Langkah yang paling utama, berantas korupsi dan mafia, terutama yang besar, termasuk kasus bail out Bank Century. Dari sinilah kepercayaan pemerintah dipertaruhkan," tambah Addien.
Presiden punya otoritas, yang seharusnya bisa mengendalikan dan mengatur semua mesin dan instrumen negara, untuk kepentingan rakyat. "Jika tidak ada perbaikan, baik dari eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, maka negara ini terancam menjadi negara gagal," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar