Jumat, 12 November 2010

Senyum anak-anak korban Merapi langsung merekah ketika dua boneka Upin dan Ipin menyambangi mereka di posko pengungsian di gudang Depo Logisitik (Dolog) Mertoyudan, Magelang.

Kehadiran tokoh film asal negeri jiran, Malaysia ini dalam sekejap mengubah suasana menjadi ceria.

Boneka Ipin dan Upin dengan ramah menyambut jabat tangan ratusan anak-anak pengungsi. Selain berjabat tangan, beberapa anak juga terlihat mencoba memeluk boneka dua bocah gundul ini.

Mereka senang, karena selama ini hanya melihat tokoh Upin dan Ipin dari layar kaca yang disiarkan salah satu televisi swasta.

Mendatangkan tokoh Upin dan Ipin, dikatakan Ass Manager Corporate Communications MNC TV, Tri Ambarwatie, bertujuan untuk menghibur anak-anak pengungsi di pos pengungsian gudang Dolog Magelang. "Kami ingin kehadiran Upin dan Ipin bisa menghibur anak-anak pengungsi,” kata dia, Jumat 12 November 2010

Sebelumnya Upin dan Ipin juga beraksi di pos pengungsian Maguwoharjo, Sleman. Setelah dari Magelang, besok hiburan Ipin dan Upin akan dilakukan di pos pengungsian di Klaten.
Setelah bercanda dan berjabat tangan dengan Upin dan Ipin, selanjutnya anak-anak pengungi dan orang tuanya juga dihibur dengan menonton film kartun Upin dan Ipin di layar besar yang terpasang di bagian belakang pos pengungsian.

Salah satu anak pengungsi, Asri yang tinggal di Kemiren, Srumbung,  mengatakan cukup senang dengan kehadiran Upin dan Ipin. "Senang banget karena bisa terhibur,” ujar siswi kelas IV SD tersebut, polos.
Persediaan Obat
Sementara, persediaan obat-obatan di sejumlah pos pengungsian korban letusan Gunung Merapi di Magelang kini mulai minim. Bahkan, beberapa jenis obat tertentu stoknya sudah habis. Di antaranya obat untuk Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), obat sakit pencernaan dan obat infeksi kulit.

“Obat ISPA yang habis meliputi Ambroxol dan dextrometorpen. Untuk obat sakit pencernaan yang habis ronitidin dan obat kulit. Kemarin sudah membawa stok, masing-masing 200 box tapi sekarang sudah habis,” kata dia dokter dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dr Syaiful Fatah.

Selain penyakit flu dan pilek, penyakit yang banyak dikeluhkan pengungsi diantaranya ISPA, gatal-gatal kulit dan iritasi mata.
Hal senada juga diungkapkan, koordinator tim medis Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, Semarang, dr Fatah Yasin. Menurut dia, stok persediaan obat yang sangat kurang adalah jenis obat  flu dan batuk. Pasalnya, sebagain besar pengungsi mengindap penyakit tersebut.
“Terutama obat flu dan pilek untuk anak-anak dalam bentuk sirup. Saat ini kita kekurangan obat sirup itu karena stoknya sudah habis,” tutur dia.
Selain penyakit flu dan pilek, penyakit yang banyak dikeluhkan pengungsi di antaranya ISPA, gatal-gatal kulit dan iritasi mata. Sehingga, pihaknya pun meminta tambahan stok persediaan obat-obatan untuk penyakit tersebut.
“Obat-obatan ini hasil swadaya. Jadi kebutuhan obat tergantung ketersediaan biaya. Kita berharap ada bantuan obat-obatan yang datang,” harapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar